Jumat, 24 Juni 2016

ANALISIS JURNAL (2)

ANALISIS JURNAL
  •   Topik / Tema   : Penerapan IFRS

·         Judul               : Studi Literatur Tentang Penerapan International Financial Reporting
                          Standards (IFRS) Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek
                          Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
                          Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk)
·         Nama Penulis  : Joko Sarwono¹
                          Sri Witurachmi²
                          Sohidin³
·         Ringkasan Latar Belakang :
            Munculnya IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan global serta  mencari solusi jangka panjang dalam menentukan aturan tentang transparansi perusahaan secara internasional. Tujuan dibentuknya IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan untuk periodeperiode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan mengandung informasi berkalitas tinggi yang: (1) menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, (2) menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS, (3) dapat dihasilakan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna (Gamayuni, 2009).
            Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengadopsi IFRS karena akan meningkatkan daya banding laporan keuangan sehingga memungkinkan perusahaan multinasional melewati batas negara (Saudagaran, 2001.Kusuma, 2007). Sehingga oleh Ikatan Akuntan Indonseia (IAI) program konversi dari PSAK menuju IFRS telah dicanangkan pada bulan Desember 2007. Program konversi di Indonesia dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2012 (BAPEPAM-LK, 2010). 
            Dari beberapa penelitian menjadikan usaha untuk memahami bagaimana IFRS di adopsi di Indonesia menjadi topik yang sangat menarik untuk diteliti, terlebih karena rencana penerapan full adoption IFRS di Indonesia pada tahun 2012.
·         Metode Penelitian yang digunakan    :
            Penelitian ini menggunakan Metode deksriptif kualitatif Data diperoleh melalui data sekunder berupa archival report. Pengambilan sampel dengan cara purposive Sampling

·         Hasil    : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa;
1)      Kendala dalam adopsi IFRS di Indonesia
a)  Kurang siapnya SDM (Sumber Daya Manusia). IFRS hanyalah alat untuk mencapai kemudahan dalam berinvestasi. Yang akan menggunakan dan mengoptimalkan alat tersebut tidak lain tidak bukan hanyalah manusia itu sendiri meskipun akan sedikit di bantu dengan teknologi informasi. SDM di Indonesia haruslah dapat memahami dengan baik apa itu IFRS.
b)  Kelemahan Pada Proses transliterasi/penerjemahan bahasa Inggris dalam standar IFRS ke dalam Bahasa Indonesia. Salah satu kelemahan SDM Indonesia adalah kesulitan dalam menerjemahkan IFRS.
c)      Biaya yang mahal. Dalam proses adopsi IFRS perusahaan harus menyisihkan pos anggaran tersendiri. Biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Biaya ini biasanya menyangkut pengadaan sistem informasi akuntansi yang baru.
2)      Dampak Bisnis Penerapan IFRS
a)      Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global. Sebagai perusahaan publik yang bersinggungan dengan investor baik dalam maupun luar negeri menjadi urgen untuk dapat memberikan laporan yang akuntabel dan dapat dipahami oleh semua calon investor meskipun dari luar negeri.
b)  Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banya kmenggunakan nilai wajar.
c)      Kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila hargaharga fluktuatif.
d)    Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair value.
3)      Manfaat Positif setelah Adopsi IFRS bagi Perusahaan Publik
a)      Telekomunikasi. Dalam industri Telekomunikasi dapat kita ambil contoh adalah PT. Telkom.  1) Setelah mengadopsi IFRS nilai asset tetap perusahaan meningkat tajam 2) Laba perusahaan menjadi meningkat. (Utami.2012) b) Perbankan. Dalam industri perbankan perbaikan kinerja juga diperoleh setelah adopsi IFRS. Hal ini dilihat dari beberapa indikasi yakni: CAR, ROA, ROE, LDR, dan NPL.
1)      CAR (Capital Adequecy Ratio), bank yang telah dan belum mengadopsi IFRS telah memenuhi persyaratan berdasarkan aturan Basel II, bahwa setiap bank minimal memiliki CAR sebesar 8%. Bila di lihat dari rata-rata, CAR bank yang belum mengadopsi IFRS lebih tinggi dari CAR bank yang telah mengadopsi IFRS
2)      ROA (Return On Asset), bank yang belum mengadopsi IFRS lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan ROA pada bank yang telah mengadopsi IFRS.
3)      ROE (Return On Equity), ROE pada bank yang belum mengadopsi IFRS lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan ROE pada bank yang telah mengadopsi IFRS. 4) LDR (Loan to Deposit Ratio), rata-rata LDR bank yang telah dan belum mengadopsi IFRS tidak berbeda nyata. Jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok, LDR bank yang telah mengadopsi IFRS hampir sama dari bank yang belum mengadopsi IFRS, namun LDR bank yang telah mengadopsi IFRS tetap lebih tinggi dari bank yang belum mengadopsi IFRS.
4)      NPL (Non Performing Loan), Jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok, NPL bank yang telah mengadopsi IFRS hampir sama dengan bank yang belum mengadopsi IFRS, namun NPL bank yang telah mengadopsi IFRS lebih baik daripada bank yang belum mengadopsi
5)      IFRS.Hal ini mengindikasikan kinerja yang buruk dari bankbank yang belum mengadopsi IFRS
·         Kesimpulan     :
1)      kendala dalam adopsi IFRS di Indonesia adalah;
a)      Kurang siapnya SDM
b)      Kelemahan proses transliterasi bahasa Inggris dalam standar IFRS ke dalam Bahasa Indonesia
c)      Biaya yang mahal.
2)      manfaat bisnis penerapan IFRS bagi perusahaan publik adalah;
a)      Akses kependanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global.
b)  Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar,
c)  Kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif,
d) Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair value,
e) Principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning management ),
f)       Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.
3)   dampak positif setelah penerapan IFRS bagi perusahaan adalah membaiknya kinerja laporan keuangan mereka.


Sumber : Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016). Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP                     Universitas Sebelas Maret .

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama   : A.D.Mentari
Dosen  : J.Barus, SE.,MMSI
UNIVERSITAS GUNADARMA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar