Kamis, 30 Oktober 2014

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.  Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat di nilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
  1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
  2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
  3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Jenis-jenis proporsisi yaitu:
  1. Berdasarkan Bentuk
  • Proposisi Tunggal hanya mengungkap satu pernyataan saja dimana hanya didukung satu subjek dan satu predikat (kalimat tunggal). Sebagai contoh kalimat "Setiap manusia akan mari".
  • Proposisi Majemuk, proposisi ini dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal atau lebih dimana kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua pola kalimat. Misalnya seperti kalimat "Setiap warga negara harus menyadari hak dan tanggung jawabnya".
     2.   Berdasarkan sifat
  • Proposisi kategorial menunjuk pada sebuah pembenaran atau pengingkaran yang bersifat mutlak; pasti benar atau pasti salah. Artinya, kebenaran terjadi tanpa syarat. Contoh: Semua orang akan mati.
  • Proposisi Kondisional Hipotesis adalah proposisi yang menunjuk pada pembenaran yang bersyarat. Artinya bila proposisi terpenuhi, maka kebenaran terjadi.  Contohnya Jika hujan terjadi, tanah becek.
  • Proposisi Kondisional Disjungtif disebut juga alternatif. Hal ini didasarkan pada pembenaran yang berupa pilihan. Proposisi ini kerap kali menggunakan kata atau seperti dalam kalimat: Amir harus membantu orang tuanya atau membersihkan halaman rumah.
     3.  Berdasarkan Kuantitas
  • Proposisi Universal atau singular positif; proposisi yang mengungkap keseluruhan dan pembenaran, pengakuan, atau positif. Contohnya kalimat Meja ini dibuat dari kayu jati.
  • Proposisi universal atau singular negatif. Proposisi ini mengungkap keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif. Misalnya seperti kalimat "Meja ini tidak dibuat dari kayu jati", kata tidak dalam kalimat tersebut menunjukkan kenegatifan yang berupa pengingkaran.
     4.  Berdasarkan Kualitas
  • partikular aktif; mengungkap sebagian dari keseluruhan pengakuan, pembenaran, atau positif. Sebagaimana contoh dalam kalimat berikut "Beberapa siswa SMU Kebangsaan tekun belajar".
  • mengungkap sebagian dari keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif. Contoh: "Beberapa siwa SMU Kebangsaan tidak tekun belajar.
Istilah-istilah dalam penalaran:
  1. Premis / Antesedens : pernyataan atau nama lain dari proposisi
  2. Konklusi : kesimpulan
  3. Konsekuensi : hubungan antara premis dan konklusi
  4. Wujud Evidensi : semua fakta, kesaksian, informasi atau autoritas yang di hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran
  5. Inferensi : proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui
  6. Implikasi : akibat yang terjadi berdasarkan suatu peristiwa
Cara menguji Data

Data yang digunakan dalam penelitian harus merupakan fakta yang sudah melalui proses observasi, kesaksian, dan autoritas.

Cara menguji Fakta

Menguji fakta yaitu dengan penilaian pertama untuk mendapatkan keyakinan dilanjutkan dengan penilaian kedua untuk memperkuat kesimpulan yang akan diambil konsistensi dan koherensi.

Cara menguji Autoritas

Penguji harus objektif dan menghindari kesaksian lain yang membuat ragu pada sebuah pendapat. Sehingga pendapat yang diperoleh merupakan pendapat sungguh-sungguh berdasarkan hasil eksperimental, seperti :
  1. Tidak mengandung prasangka
  2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
  3. Kemasyuran dan prestise
  4. Koherensi dan kemajuan


Note:
Tugas softskill
Studentsite.gunadarma.ac.id

Sumber:
id.m.wikipedia.org/wiki/Proposisi
id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Dari catatan yang diberikan dosen.






id.m.wikipedia.org/wiki/Proposisi