Rabu, 30 Maret 2016

STANDAR PELAPORAN & PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS

1.      IFRS (EROPA, AMERIKA, ASIA)
·         IFRS di Negara Kanada
Ketika Kanada mengadopsi penuh IFRS pada tahun 2011 dan meninggalkan US GAAP, tentulah bukan suatu keputusan yang mudah untuk negara sekutu US ini.  Bila Jepang hanya menjadikan IFRS sebagai salah satu opsi selain Japanese GAAP, Kanada tidak tanggung-tanggung, perusahaan publik Kanada hanya punya pilihan IFRS. Namun Kanada memberikan waktu transisi yang lebih panjang untuk beberapa industri tertentu yang dirasa butuh persiapan lebih panjang.Investment entities misalnya, baru akan menggunakan IFRS pada 1 Januari 2014 karena menunggu amandemen IASB yang mengijinkan investment entities tidak mengonsolidadi anak perusahaannya.
Yang menarik dari Kanada bukanlah ‘keberanian’ mereka dalam  mengadopsi penuh IFRS tanpa revisi, toh negara lain seperti Australia dan Korea juga melakukan hal serupa. Yang penting untuk dicermati adalah proses konsultasi publik yang dilakukan oleh dewan standar akuntansi Kanada dalam mengambil keputusan mengadopsi IFRS. Sebagai pengamat konvergensi IFRS, saya melihat proses pengambilan keputusan adopsi IFRS oleh AcSB di Kanada lebih terbuka dan berhati-hati dibandingkan banyak negara lainnya.
·         Adopsi dan Harmonisasi IFRS di Beberapa Negara
Adopsi IFRS telah dilakukan di beberapa negara, di antaranya di Uni Eropa yang mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di bursa harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi sesuai IFRS (SG-007), sedang di Inggris standar yang menyerupai IFRS diperlukan untuk menghindari masalah tentang perusahaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar di bursa dan IFRS dianggap sebagai suatu tantangan, yang pada akhirnya menyambut baik IFRS untuk mengurangi perbedaan antara standar akuntansi di Inggris dan IFRS (Fearnley dan Hines, 2003).
Australia adalah salah satu negara yang berpengaruh dalam pengembangan akuntansi internasional sejak konsep dari komite akuntansi internasional dikembangkan di Sidney tahun 1972. Australia yang sama halnya dengan negara lain, pada awalnya juga memperdebatkan IFRS. Selama tahun 1980-an ada tekanan pada standar akuntansi yaitu jika tidak mentaati maka akan dikenakan denda. Pada awal 1984 mengesahkan pengembangan standar akuntansi dan sekaligus memberi status legal dan sejak tahun 1996 mengadopsi kebijakan  harmonisasi internasional dan pemenuhan pada Standar Akuntansi Australia memberikan keyakinan atas pemenuhan pada IFRS yang diumumkan oleh IASC (International Accounting Standard Commitee), kecuali terdapat alasan mengapa pemenuhan tidak cocok dengan penyusunan institusional Australia (Collett, et al.,1999) .
Di Singapura adopsi penuh Standar Akuntansi Internasional tidaklah menjadi masalah. Regulator di negara ini telah meminta perusahaan di Singapura untuk mengikuti Singapore Reporting Standards (FRS) mulai 1 Januari 2003 dan FRS sendiri diadopsi dari AIS. Sampai April 2005 Singapura telah mengadopsi semua Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IASB, kecuali AIS No.40 tentang Investment Property, yang direvisi oleh IASB dan berlaku pada 1 Januari 2005, sehingga untuk hal tersebut Dewan Standar Singapura memberlakukan secara efektif pada 1 Januari 2007. Di Vietnam, dalam menyusun standar akuntansinya telah mengadopsi IFRS. Standar akuntansi ini berlaku bagi semua jenis perusahaan termasuk perusahaan yang terdaftar di bursa,
sedangkan di Malaysia mulai 1 Januari 2005 standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Malaysian Accounting Standards Board (MASB) akan berubah nama dari Financial Reporting Foundation (FRF) menjadi Financial Reporting Standard (FRS). Perubahan nama tersebut merupakan langkah awal untuk menyejajarkan Standar Akuntansi Malaysia dengan IFRS yang selanjutnya MASB akan aktif dalam  penyusunan Standar Akuntansi Internasional (Media Akuntansi, 2005c).
Jepang, memiliki Standar Akuntansi yang berbeda dengan Standar Akuntansi Internasional dan untuk melakukan konvergensi Jepang bekerjasama dengan IASB. Pada 1 Januari 2005 diadakan proyek kerja sama antara IASB dan ASBJ (the Accounting Standards Board of Japan) untuk mengurangi perbedaan antara Standar Akuntansi Jepang dan IFRS.
Di Hongkong konvergensi dengan Standar Akuntansi Internasional dimulai pada 1 Januari 2005, yang berarti mulai tanggal tersebut perusahaan di Hongkong harus menerapkan standar internasional dalam penyusunan laporan keuangannya (Media Akuntansi, 2005c).
2.      Standar Pelaporan dan Pengungkapan
Kebanyakan pembahasan yang akan dilakukan meliputi pengungkapan yang terkait dengan pelaporan keungan bagi pengguna eksternal. Meskipun praktik pengungkapan berbeda-beda dari suatu negara dengan negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan.
Ratusan perusahaan telah meningkatkan pengungkapan mereka dengan :
1)      Secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau GAAP AS
2)      Mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator domestik dan luar negeri
3)       Memberikan respons terhadap berbagai permintaan informasi  yang diajukan para investor dan analis
Perkembangan Pengungkapan
          Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktek pengungkapan dipengaruhi oleh sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Dikebanyakan negara lain kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Pengungkapan publik tidak terlalu maju dipasar-pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang diberikan kepada pemegang saham besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada publik masih diperbolehkan.
Pengungkapan Sukarela
          Beberapa studi menunjukan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi tersebut secara sukarela. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, liquiditas saham yang meningkat, dan  biaya modal yang lebih rendah. Dalam sebuah penulisan klasik, dua orang penulis berpendapat  bahwa komunikasi manajer dengan investor luar akan menjadi tidak sempurna jika :
1)      Manajer memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya
2)      Dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh pemegang saham
3)      Aturan akuntansi dan auditing tidak sempurna
Ketentuan Pengungkapan Wajib
        Untuk melindungi para investor kebanyakan bursa efek (bersama dengan badan profesional atau pemerintah pembuat aturan seperti Komisi Pasar Modal AS dan Kementrian Keuangan di Jepang) memberlakukan keuntungan pelaporan dan pengungkapan bagi perusahaan domestik dan asing yang mencari akses kepada pasar tersebut. Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan yang sama dengan  yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Perusahaan asing yang sahamnya tercatat pada suatu bursa efek umumnya memiliki fleksibilitas dalam prinsip akuntansi yang digunakan dan ruang lingkup pengungkapan.
Debat Pelaporan Keuangan SEC AS
        SEC mengharuskan perusahaan pendaftar dari luar negeri untuk memberikan informasi keuangan yang pada dasarnya sama dengan yang diharuskan terhadap perusahaan domestik. Namun laporan keuangan perusahaan pendaftar asing tidak harus disusun sesuai dengan GAAP  AS. Beberapa komentator berpendapat bahwa ketentuan pelaporan keuangan SEC terhadap perusahaan asing dapat menghambat perusahaan tersebut dari upaya menghadirkan surat berharga yang diterbitkan di Amerika Serikat.
Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan
        Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan secara sukarela. Dikebanyakan bagian di dunia aturan pengungkapan tidak terlalu berarti dan itu berarti tidak ada pengawasan dan penegakan aturan. Kita memusatkan perhatian pada :
1)      Pengungkapan informasi yang melihat masa depan.
2)      Pengungkapan segmen.
3)      Laporan arus kas dan dana.
4)      Pengungkapan tanggung jawab social.
5)      Pengungkapan khusus bagi para pengguna nondomestik laporan keuangan
6)       Pengungkapan mengenai tata kelola perusahaan.
7)      Pelaporan dan pengungkapan bisnis melalui internet


Referensi
    Intan Immanuela. ADOPSI PENUH DAN HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL. (Diakses pada 30 Maret 2016.  08.08)
https://www.academia.edu/7344563/PELAPORAN_DAN_PENGUNGKAPAN. (Diakses pada, 30 Maret 2016. 13.58 WIB)

Penulisan ini untuk memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Ditulis Oleh : A. D Mentari
Dosen : J. Barus, SE.,MMSI


UNIVERSITAS GUNADARMA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar