ANALISIS
JURNAL
- Topik / Tema : Penerapan IFRS
·
Judul :
Studi Literatur Tentang Penerapan International Financial Reporting
Standards (IFRS) Pada Perusahaan yang Listing
di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk)
·
Nama Penulis : Joko Sarwono¹
Sri Witurachmi²
Sohidin³
·
Ringkasan Latar Belakang :
Munculnya IFRS adalah suatu upaya
untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan global serta mencari solusi jangka panjang dalam
menentukan aturan tentang transparansi perusahaan secara internasional. Tujuan
dibentuknya IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan
untuk periodeperiode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan tahunan mengandung
informasi berkalitas tinggi yang: (1) menghasilkan transparansi bagi para
pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, (2)
menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS,
(3) dapat dihasilakan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna (Gamayuni, 2009).
Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan untuk mengadopsi IFRS karena akan meningkatkan daya banding laporan
keuangan sehingga memungkinkan perusahaan multinasional melewati batas negara
(Saudagaran, 2001.Kusuma, 2007). Sehingga oleh Ikatan Akuntan Indonseia (IAI)
program konversi dari PSAK menuju IFRS telah dicanangkan pada bulan Desember
2007. Program konversi di Indonesia dilakukan secara bertahap dan ditargetkan
akan selesai pada tahun 2012 (BAPEPAM-LK, 2010).
Dari beberapa penelitian menjadikan
usaha untuk memahami bagaimana IFRS di adopsi di Indonesia menjadi topik yang
sangat menarik untuk diteliti, terlebih karena rencana penerapan full adoption
IFRS di Indonesia pada tahun 2012.
·
Metode Penelitian yang digunakan :
Penelitian ini menggunakan Metode
deksriptif kualitatif Data diperoleh melalui data sekunder berupa archival
report. Pengambilan sampel dengan cara purposive Sampling
·
Hasil :
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa;
1) Kendala
dalam adopsi IFRS di Indonesia
a) Kurang
siapnya SDM (Sumber Daya Manusia). IFRS hanyalah alat untuk mencapai kemudahan
dalam berinvestasi. Yang akan menggunakan dan mengoptimalkan alat tersebut
tidak lain tidak bukan hanyalah manusia itu sendiri meskipun akan sedikit di
bantu dengan teknologi informasi. SDM di Indonesia haruslah dapat memahami
dengan baik apa itu IFRS.
b) Kelemahan
Pada Proses transliterasi/penerjemahan bahasa Inggris dalam standar IFRS ke
dalam Bahasa Indonesia. Salah satu kelemahan SDM Indonesia adalah kesulitan
dalam menerjemahkan IFRS.
c) Biaya
yang mahal. Dalam proses adopsi IFRS perusahaan harus menyisihkan pos anggaran
tersendiri. Biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Biaya ini biasanya
menyangkut pengadaan sistem informasi akuntansi yang baru.
2) Dampak
Bisnis Penerapan IFRS
a) Akses
ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan
lebih mudah dikomunikasikan ke investor global. Sebagai perusahaan publik yang
bersinggungan dengan investor baik dalam maupun luar negeri menjadi urgen untuk
dapat memberikan laporan yang akuntabel dan dapat dipahami oleh semua calon
investor meskipun dari luar negeri.
b) Relevansi
laporan keuangan akan meningkat karena lebih banya kmenggunakan nilai wajar.
c) Kinerja
keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila hargaharga
fluktuatif.
d) Smoothing income menjadi semakin sulit dengan
penggunakan balance sheet approach dan fair value.
3) Manfaat
Positif setelah Adopsi IFRS bagi Perusahaan Publik
a) Telekomunikasi.
Dalam industri Telekomunikasi dapat kita ambil contoh adalah PT. Telkom. 1) Setelah mengadopsi IFRS nilai asset tetap
perusahaan meningkat tajam 2) Laba perusahaan menjadi meningkat. (Utami.2012)
b) Perbankan. Dalam industri perbankan perbaikan kinerja juga diperoleh setelah
adopsi IFRS. Hal ini dilihat dari beberapa indikasi yakni: CAR, ROA, ROE, LDR,
dan NPL.
1) CAR
(Capital Adequecy Ratio), bank yang telah dan belum mengadopsi IFRS telah
memenuhi persyaratan berdasarkan aturan Basel II, bahwa setiap bank minimal
memiliki CAR sebesar 8%. Bila di lihat dari rata-rata, CAR bank yang belum
mengadopsi IFRS lebih tinggi dari CAR bank yang telah mengadopsi IFRS
2) ROA
(Return On Asset), bank yang belum mengadopsi IFRS lebih rendah kinerjanya
dibandingkan dengan ROA pada bank yang telah mengadopsi IFRS.
3) ROE
(Return On Equity), ROE pada bank yang belum mengadopsi IFRS lebih rendah
kinerjanya dibandingkan dengan ROE pada bank yang telah mengadopsi IFRS. 4) LDR
(Loan to Deposit Ratio), rata-rata LDR bank yang telah dan belum mengadopsi
IFRS tidak berbeda nyata. Jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok, LDR bank
yang telah mengadopsi IFRS hampir sama dari bank yang belum mengadopsi IFRS,
namun LDR bank yang telah mengadopsi IFRS tetap lebih tinggi dari bank yang
belum mengadopsi IFRS.
4) NPL
(Non Performing Loan), Jika dilihat dari rata-rata kedua kelompok, NPL bank
yang telah mengadopsi IFRS hampir sama dengan bank yang belum mengadopsi IFRS,
namun NPL bank yang telah mengadopsi IFRS lebih baik daripada bank yang belum
mengadopsi
5) IFRS.Hal
ini mengindikasikan kinerja yang buruk dari bankbank yang belum mengadopsi IFRS
·
Kesimpulan :
1) kendala
dalam adopsi IFRS di Indonesia adalah;
a) Kurang
siapnya SDM
b) Kelemahan
proses transliterasi bahasa Inggris dalam standar IFRS ke dalam Bahasa
Indonesia
c) Biaya
yang mahal.
2) manfaat
bisnis penerapan IFRS bagi perusahaan publik adalah;
a) Akses
kependanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih
mudah dikomunikasikan ke investor global.
b) Relevansi
laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar,
c) Kinerja
keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga
fluktuatif,
d) Smoothing
income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair
value,
e) Principle-based
standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun
yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk
mengatur laba (earning management ),
f) Penggunaan
off balance sheet semakin terbatas.
3) dampak
positif setelah penerapan IFRS bagi perusahaan adalah membaiknya kinerja
laporan keuangan mereka.
Sumber
: Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1
(2016). Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas
Sebelas Maret .
Tulisan
ini untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : A.D.Mentari
Dosen : J.Barus, SE.,MMSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA