1.
IFRS
(EROPA, AMERIKA, ASIA)
·
IFRS
di Negara Kanada
Ketika Kanada mengadopsi penuh IFRS pada tahun 2011 dan
meninggalkan US GAAP, tentulah bukan suatu keputusan yang mudah untuk negara
sekutu US ini. Bila Jepang hanya menjadikan IFRS sebagai salah satu opsi
selain Japanese GAAP, Kanada tidak tanggung-tanggung, perusahaan
publik Kanada hanya punya pilihan IFRS. Namun Kanada memberikan waktu transisi
yang lebih panjang untuk beberapa industri tertentu yang dirasa butuh persiapan
lebih panjang.Investment entities misalnya,
baru akan menggunakan IFRS pada 1 Januari 2014 karena menunggu amandemen IASB
yang mengijinkan investment
entities tidak mengonsolidadi
anak perusahaannya.
Yang menarik dari Kanada bukanlah ‘keberanian’ mereka dalam mengadopsi penuh IFRS tanpa revisi, toh negara
lain seperti Australia dan Korea juga melakukan hal serupa. Yang penting untuk
dicermati adalah proses konsultasi publik yang dilakukan oleh dewan standar
akuntansi Kanada dalam mengambil keputusan mengadopsi IFRS. Sebagai pengamat
konvergensi IFRS, saya melihat proses pengambilan keputusan adopsi IFRS oleh
AcSB di Kanada lebih terbuka dan berhati-hati dibandingkan banyak negara
lainnya.
·
Adopsi dan Harmonisasi IFRS di Beberapa Negara
Adopsi IFRS telah dilakukan di beberapa negara, di antaranya di
Uni Eropa yang mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar di bursa harus
menyiapkan laporan keuangan konsolidasi sesuai IFRS (SG-007), sedang di Inggris
standar yang menyerupai IFRS diperlukan untuk menghindari masalah tentang
perusahaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar di bursa dan IFRS dianggap
sebagai suatu tantangan, yang pada akhirnya menyambut baik IFRS untuk
mengurangi perbedaan antara standar akuntansi di Inggris dan IFRS (Fearnley dan
Hines, 2003).
Australia adalah salah satu negara yang berpengaruh dalam
pengembangan akuntansi internasional sejak konsep dari komite akuntansi
internasional dikembangkan di Sidney tahun 1972. Australia yang sama halnya
dengan negara lain, pada awalnya juga memperdebatkan IFRS. Selama tahun 1980-an
ada tekanan pada standar akuntansi yaitu jika tidak mentaati maka akan
dikenakan denda. Pada awal 1984 mengesahkan pengembangan standar akuntansi dan
sekaligus memberi status legal dan sejak tahun 1996 mengadopsi kebijakan harmonisasi internasional dan pemenuhan pada
Standar Akuntansi Australia memberikan keyakinan atas pemenuhan pada IFRS yang
diumumkan oleh IASC (International Accounting Standard Commitee), kecuali
terdapat alasan mengapa pemenuhan tidak cocok dengan penyusunan institusional
Australia (Collett, et al.,1999) .
Di Singapura adopsi penuh Standar Akuntansi Internasional
tidaklah menjadi masalah. Regulator di negara ini telah meminta perusahaan di
Singapura untuk mengikuti Singapore Reporting Standards (FRS) mulai 1 Januari
2003 dan FRS sendiri diadopsi dari AIS. Sampai April 2005 Singapura telah
mengadopsi semua Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IASB, kecuali
AIS No.40 tentang Investment Property, yang direvisi oleh IASB dan berlaku pada
1 Januari 2005, sehingga untuk hal tersebut Dewan Standar Singapura
memberlakukan secara efektif pada 1 Januari 2007. Di Vietnam, dalam menyusun
standar akuntansinya telah mengadopsi IFRS. Standar akuntansi ini berlaku bagi
semua jenis perusahaan termasuk perusahaan yang terdaftar di bursa,
sedangkan di Malaysia mulai 1 Januari 2005 standar akuntansi
yang dikeluarkan oleh Malaysian Accounting Standards Board (MASB) akan berubah
nama dari Financial Reporting Foundation (FRF) menjadi Financial Reporting
Standard (FRS). Perubahan nama tersebut merupakan langkah awal untuk
menyejajarkan Standar Akuntansi Malaysia dengan IFRS yang selanjutnya MASB akan
aktif dalam penyusunan Standar Akuntansi
Internasional (Media Akuntansi, 2005c).
Jepang, memiliki Standar Akuntansi yang berbeda dengan Standar
Akuntansi Internasional dan untuk melakukan konvergensi Jepang bekerjasama
dengan IASB. Pada 1 Januari 2005 diadakan proyek kerja sama antara IASB dan
ASBJ (the Accounting Standards Board of Japan) untuk mengurangi perbedaan
antara Standar Akuntansi Jepang dan IFRS.
Di
Hongkong konvergensi dengan Standar Akuntansi Internasional dimulai pada 1
Januari 2005, yang berarti mulai tanggal tersebut perusahaan di Hongkong harus
menerapkan standar internasional dalam penyusunan laporan keuangannya (Media
Akuntansi, 2005c).
2.
Standar Pelaporan dan Pengungkapan
Kebanyakan
pembahasan yang akan dilakukan meliputi pengungkapan yang terkait dengan
pelaporan keungan bagi pengguna eksternal. Meskipun praktik pengungkapan berbeda-beda
dari suatu negara dengan negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan.
Ratusan perusahaan telah
meningkatkan pengungkapan mereka dengan :
1)
Secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) atau GAAP AS
2)
Mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan regulator
domestik dan luar negeri
3)
Memberikan
respons terhadap berbagai permintaan informasi
yang diajukan para investor dan analis
Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi.
Standar dan praktek pengungkapan dipengaruhi oleh sumber keuangan, sistem
hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya
didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Dikebanyakan
negara lain kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank secara
tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Pengungkapan publik
tidak terlalu maju dipasar-pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah informasi
yang diberikan kepada pemegang saham besar dan kreditor dengan yang diberikan
kepada publik masih diperbolehkan.
Pengungkapan Sukarela
Beberapa
studi menunjukan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
tersebut secara sukarela. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan
adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga
yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap
perusahaan yang semakin besar, liquiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah. Dalam sebuah
penulisan klasik, dua orang penulis berpendapat
bahwa komunikasi manajer dengan investor luar akan menjadi tidak
sempurna jika :
1)
Manajer memiliki keunggulan dalam informasi mengenai
perusahaannya
2)
Dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan
kepentingan seluruh pemegang saham
3)
Aturan akuntansi dan auditing tidak sempurna
Ketentuan Pengungkapan Wajib
Untuk
melindungi para investor kebanyakan bursa efek (bersama dengan badan
profesional atau pemerintah pembuat aturan seperti Komisi Pasar Modal AS dan
Kementrian Keuangan di Jepang) memberlakukan keuntungan pelaporan dan
pengungkapan bagi perusahaan domestik dan asing yang mencari akses kepada pasar
tersebut. Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan
perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberikan informasi keuangan dan
nonkeuangan yang sama dengan yang
diharuskan kepada perusahaan domestik. Perusahaan asing yang sahamnya tercatat
pada suatu bursa efek umumnya memiliki fleksibilitas dalam prinsip akuntansi yang digunakan dan ruang lingkup
pengungkapan.
Debat Pelaporan Keuangan SEC AS
SEC
mengharuskan perusahaan pendaftar dari luar negeri untuk memberikan informasi
keuangan yang pada dasarnya sama dengan yang diharuskan terhadap perusahaan
domestik. Namun laporan keuangan perusahaan pendaftar asing tidak harus disusun
sesuai dengan GAAP AS. Beberapa
komentator berpendapat bahwa ketentuan pelaporan keuangan SEC terhadap
perusahaan asing dapat menghambat perusahaan tersebut dari upaya menghadirkan
surat berharga yang diterbitkan di Amerika Serikat.
Praktik Pelaporan Dan
Pengungkapan
Praktik
pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap
ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang
mereka dapatkan jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan
secara sukarela. Dikebanyakan bagian di dunia aturan pengungkapan tidak terlalu
berarti dan itu berarti tidak ada pengawasan dan penegakan aturan. Kita
memusatkan perhatian pada :
1)
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan.
2)
Pengungkapan segmen.
3)
Laporan arus kas dan dana.
4)
Pengungkapan tanggung jawab social.
5)
Pengungkapan khusus bagi para pengguna nondomestik
laporan keuangan
6)
Pengungkapan mengenai
tata kelola perusahaan.
7)
Pelaporan dan pengungkapan bisnis melalui internet
Referensi
http://etw-accountant.com/adopsi-ifrs-di-kanada-ketika-sekutu-us-gaap-berpaling/ (Diakses pada 30 Maret 2016. 13.09)
Intan Immanuela. ADOPSI PENUH
DAN HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL. (Diakses pada 30 Maret 2016. 08.08)
https://www.academia.edu/7344563/PELAPORAN_DAN_PENGUNGKAPAN.
(Diakses pada, 30 Maret 2016. 13.58 WIB)
Penulisan
ini untuk memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Ditulis
Oleh : A. D Mentari
Dosen
: J. Barus, SE.,MMSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA